Pengalaman Tilang dan Denda Ganjil Genap

Standard

Jadi ceritanya tanggal 9 Oktober lalu, daku dan Callis ke Grand Indonesia untuk mencari sepatu. Saat itu kita masuk dari belakang Thamcit, aku tahu sih karena sering ke kantor ISA di Pejompongan sana.

Aku tuh sebetulnya malas banget ke mall-mall, malas parkirnya hehehe tapi berhubung requestnya si semata wayang, jadi deh dibela-belain ke GI. Biasanya sih aku nunggu aja di luar, kebetulan ada tempat duduk, capek euy kalau nungguin Callis.

Selesai dari GI, kita mo pulang donk eh mampir dulu makan Nasi Uduk Kebon Kacang, lupa alamat tepatnya tapi sekitaran Kebon Kacang. Ternyata banyak lho Nasduk Kebon Kacang, gak tahu yang enak yang mana xixi Nah otw pulang, secara daku gak tahu daerah situ, ku pakailah Google Maps. Ndilala si Gmaps mengarahkan ke Jl. Thamrin dan aku gak ngeh, pas ketemu Jl. Thamrin sudah nangkring donk itu polisi2. Mobilku akhiran genap sementara saat itu tanggal ganjil. Tanpa ampun ditilanglah aku hehe yang nyetir sih Callis tapi aku kasih SIM-ku karena Callis mo apply grab, bakalan lama ntar kalau pakai SIM Callis. Oh iya sebagai WNI yang baik, jiahh… aku pilih sidang aja walaupun si pak polisi menawarkan untuk membantu. Iya lho si pak pol bilang, “bagaimana ibu, mau ditilang saja atau mau saya bantu?” cuma aku gak tanya lebih lanjut dengan maksudnya dia untuk membantu.

Sah deh aku ditilang hikss

Di situ tertera tanggal sidang : 27 Oktober 2017 pukul 09.00, aku gak tanya di mana ambil SIM-nya, sepengetahuanku pastilah di pengadilan.

Tanggal 27 Oktober, pagi-pagi aku ke pengadilan Jakarta Pusat yang terletak di Jl. Bungur Raya, Senen.  Oh iya itu juga setelah browsing2 hehe Tiba di sana setelah tanya2, aku diarahkan ke pengumuman ini :

PROSES PEMBAYARAN DENDA TILANG DAN PENGAMBILAN SIM / STNK DILAKSANAKAN DI KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT YANG BERALAMAT DI Jl. Merpati Blok B XII No. 5 Kemayoran Jakarta Pusat.

So, langsung daku putar haluan ke Kemayoran, untung saja dekat tapi ngeselinnya, saat itu jalan Garuda CMIIW yang biasa aku lewati ditutup, jadi harus cari jalan lain. Oh iya lokasinya itu dekat banget dengan Kantor Imigrasi Jakarta Pusat, karena aku pernah ke sana jadi faham deh daerah sana. Sekitar jam 11-an daku sampai di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat. Setelah memasukkan surat tilang, aku tinggal donk buat makan siang, lapar boo xixi Saat itu kupikir nomorku masih jauhhh dan juga lunch break sekitar 1 jam. Ternyata pas daku balik, nomorku udah lewat, untung kelewat baru 4 nomor jadi boleh ambil SIM, entahlah kalau terlewat jauh, ternyata cepat juga…

Btw denda tilang ganjil genap khan maksimal Rp 500.000 yak, bisa dibayarkan di Bank BRI, atau langsung saat ke Kejaksaan tersebut. Oh iya bayarnya sih cuma Rp 149.000, jadi kalau sudah setor ke bank, selisihnya akan dikembalikan.

Jadi sekarang tuh gak ada sidang-sidangan lagi, dianggap sudah sidang jadi ya keputusannya seperti ini. Buanyak banget yang gak tertib ya hahaha setiap hari ribuan yang ditilang. Aku ditilang tanggal 9 Oktober, dan “sidang” tanggal 27 Oktober, hampir 3 minggu, jadi masuk di awal-awal gitu alias paling kanan. Ribet juga lho mencari nama kita di daftar yang banyak banget itu, mesti SABAR yak xixi

 

Kita masukkan surat tilang kita ke bapak baju putih (kaos no. 3), dia akan kasih nomor antrian, trus tunggu deh… Bila tanggal sidangnya sudah terlewat, ada hari-hari tertentu untuk menebus/mengambil SIM, kalau tidak salah hari Jumat, tapi tanyakan lagi aja yaa, takut salah

 

Leave a comment